Selasa, 21 Oktober 2014

STANDAR-STANDAR TAMAN KOTA MASA KINI DAN IDENTIFIKASI KESESUAIAN TAMAN MERBABU (MERBABU FAMILY PARK) DENGAN STANDAR TAMAN KOTA






STANDAR-STANDAR TAMAN KOTA MASA KINI DAN IDENTIFIKASI KESESUAIAN TAMAN MERBABU (MERBABU FAMILY PARK) DENGAN STANDAR TAMAN KOTA
(Sebagai Tugas Terstruktur Pengantar Arsitekstur Landsekap)
Oleh:
TITIS SURYA MAHA RIANTI
125040107111019

Menurut Kusuma Wijaya (2006), Ruang publik adalah ruang atau lahan umum, dimana masyarakat dapat melakukan kegiatan publik fungsional maupun kegiatan sampingan lainnya yang dapat mengikat suatu komunitas, baik melalui kegiatan sehari-hari atau kegiatan berkala. Dalam pengertian yang paling umum, ruang publik dapat berupa taman, tempat bermain, jalan, atau ruang terbuka.
Ruang publik yang besar biasanya digunakan sebagai tempat diadakannya suatu  perayaan atau pesta, pertukaran sosial dan ekonomi berlangsung, bertemunya teman-teman satu sama lain, dan budaya yang bercampur.
Salah satu contoh ruang publik adalah taman. Apa sih taman itu? Pasti setiap orang memiliki pemahaman berbeda terkait dengan pengertian taman. Taman umumnya digunakan sebagai tempat olah raga, tempat bersantai, tempat belajar, tempat mencari hiburan dan lain sebagainya. Namun tidak setiap orang mengetahui apa arti taman sebenarnya dan fungsi taman kota.
Menurut Laurie (1986:9), dalam bukunya mengenai arsitektur Pertamanan menjelaskan “pengertian taman sebagai sebidang tanah berpagar yang digunakan untuk mendapatkan kesenangan, kegembiraan, dan kenyamanan”. Sedangkan “Kota merupakan salah satu tempat berlangsungnya kehidupan manusia dalam beraktifitas dan berinteraksi dengan lingkunganya” (Diyah, 2002:4).
Dari dua pengertian taman, dapat saya simpulkan bahwa taman adalah sebidang tanah dalam interaksi dan aktifitas manusia dengan lingkungannya yang memberikan kesenangan, kegembiraan, dan kenyamanan.
Namun, tidak semua taman di Indonesia telah memenuhi standar pertamanan masa kini sehingga terkadang dirasa masih kurang memberikan kenyamanan bagi masyarakat. Dalam hal ini, PPS (Project for Public)  telah mengevaluasi ribuan ruang publik di seluruh dunia dan telah menemukan empat kunci kualitas ruang publik yang baik yaitu: Ruang terbuka mudah  diakses, terdapat aktivitas atau kegiatan orang-orang di sana, memiliki ruang yang nyaman dan memiliki citra yang baik, dan akhirnya ruang publik adalah tempat yang ramah di mana orang saling bertemu dan beraktivitas.
PPS mengembangkan The Place Diagram sebagai alat untuk membantu orang dalam menilai setiap tempat  atau ruang publik, baik atau buruk:

Sumber: www.pps.org
Diagram 01. Alat untuk membantu menilai ruang publik.
Taman kota sebagai salah satu bentuk ruang terbuka hijau yang banyak digunakan oleh masyarakat, tentunya harus memenuhi standar taman masa kini sebagai ruang publik yang baik dan pas untuk masyarakat. Maka dari itu kriteria ruang publik terbaik di Dunia juga berlaku pada taman kota yang ada di Dunia. Berdasarkan diagram ini kita dapat tercemin standar taman dan dapat mengevaluasi taman yang sesuai dengan empat kriteria di ring oranye. Di ring luar kriteria utama adalah sejumlah aspek intuitif atau kualitatif yang digunakan untuk menilai tempat (taman); luar ring berikutnya menunjukkan aspek kuantitatif yang dapat diukur dengan statistik atau penelitian.
Terdapat empat standar ruang publik yang baik sebagaimana telah dipublikasikan oleh www.pps.org adalah sebagai berikut: 
1. Akses & Hubungan
Anda bisa menilai aksesibilitas tempat dalam hal ini taman dari koneksi kepada lingkungannya, baik fisik dan visual. Sebuah ruang publik yang sukses adalah mudah untuk mendapatkan dan didapatkan baik dari jarak  jauh dan dekat. Tepi ruang juga penting : Misalnya, deretan toko-toko di sepanjang jalan lebih menarik dan umumnya lebih aman daripada berjalan dengan dinding kosong atau tanah kosong. Ruang diakses memiliki omset tinggi parkir dan, idealnya, nyaman untuk angkutan umum.
(Photo: Pioneer Courthouse Square, Portland, OR)
Pertanyaan yang harus dipertimbangkan Access & Hubungan :
·         Dapatkah Anda melihat taman dari jarak jauh ? Apakah interiornya terlihat dari luar ?
·         Apakah ada hubungan yang baik antara taman dan bangunan yang berdekatan , atau itu dikelilingi oleh dinding kosong ? Apakah penghuni bangunan yang berdekatan menggunakan taman sebagai tempat akrivitas pendukung atau pelepas lelah ?
·         Dapatkah orang dengan mudah berjalan kaki ke tempat ? Misalnya, apakah mereka harus panah antara mobil bergerak menuju ke tempat itu?
·         Apakah  trotoar mengarah ke dan dari daerah sekitarnya ?
·         Apakah fungsi taman dapat digunakan untuk orang-orang dengan kebutuhan khusus ?
·         Adakah jalan dan jalan setapak pada taman untuk menemui orang di mana mereka benar-benar ingin pergi ?
·         Dapatkah orang menggunakan berbagai pilihan transportasi – bus kereta api, mobil , sepeda, dll – untuk mencapai tempat (kedekaatan taman dengan lingkungan atau akses yang lainnya) ?
·         Apakah angkutan berhenti berlokasi di sebelah tujuan seperti perpustakaan , kantor pos , pintu masuk taman ,dll.

 2. Kenyamanan & Pemandangan
Ruang atau taman dapat dikatakan baik saat tempat nyaman dan menyajikan citra yang baik. Comfort meliputi persepsi tentang keselamatan, kebersihan, dan ketersediaan tempat duduk hal ini dikarenakan umumnya memberikan orang pilihan untuk duduk di mana mereka ingin masih tidak dipedulikan.

(Photo: Luxembourg Gardens, Paris, France)

Pertanyaan yang harus dipertimbangkan Kenyamanan & Pemandangan:
·         Apakah tempat membuat kesan pertama yang baik ?
·         Apakah ada lebih banyak perempuan daripada laki-laki, apakah ada anak – anak yang bermain leluasa ?
·         Apakah ada cukup tempat duduk ? Apakah kursi berlokasi ? Apakah orang-orang miliki adalah pilihan tempat untuk duduk , baik di bawah sinar matahari atau teduh
·         Apakah ruang bersih dan bebas dari sampah ? Siapa yang bertanggung jawab untuk pemeliharaan ? Apa yang mereka lakukan ? Kapan?
·         Apakah daerah merasa aman ? Apakah ada kehadiran keamanan? Jika demikian , apa yang orang-orang lakukan? Ketika mereka bertugas ?
·         Apakah orang-orang mengambil gambar ? Apakah ada banyak kesempatan foto yang tersedia ?
·         Dan apakah kendaraan mendominasi penggunaan pejalan kaki dari ruang , atau mencegah mereka dengan mudah mendapatkan ke ruang ?

3. Penggunaan & Kegiatan
Kegiatan atau peruntukan ruang dan taman adalah dasar dari tempat blok bangunan. Memiliki sesuatu untuk dilakukan dan memberikan orang alasan untuk datang dan kembali  ke tempat ini lagi. Ketika tidak ada yang harus dilakukan , ruang akan kosong dan yang umumnya berarti bahwa ada sesuatu yang salah.
(Photo: Kungstradgarden, Stockholm, Sweden)

Prinsip yang perlu diingat dalam mengevaluasi penggunaan dan kegiatan tempat :
·         Semakin banyak kegiatan yang akan dilakukan orang-orang dan mereka memiliki kesempatan untuk berpartisipasi dalamnya , semakin baik .
·         Ada keseimbangan yang baik antara pria dan wanita (perempuan lebih khusus tentang ruang yang mereka gunakan ) .
·         Orang-orang dari berbagai usia menggunakan ruang ( orang-orang pensiunan dan orang-orang dengan anak-anak dapat menggunakan ruang siang hari ketika orang lain bekerja ) .
·         Ruang ini digunakan sepanjang hari bahkan saat malam hari .
·         Sebuah ruang atau taman yang digunakan oleh kedua single dan orang-orang dalam kelompok yang lebih baik dari satu yang hanya digunakan oleh orang-orang sendiri karena itu berarti bahwa ada tempat bagi orang untuk duduk dengan teman-teman , ada lebih bersosialisasi , dan lebih menyenangkan .
·         Keberhasilan utama taman adalah pengelolaan yang baik .
Pertanyaan yang harus dipertimbangkan Penggunaan & Aktivitas :
·         Apakah orang yang menggunakan ruang atau itu kosong ?
·         Apakah digunakan oleh orang-orang dari berbagai usia ?
·         Apakah orang-orang dalam kelompok ?
·         Berapa banyak jenis kegiatan yang terjadi – orang berjalan , makan, bermain bisbol , catur , santai, membaca ?
·         Bagian mana dari ruang yang digunakan dan mana yang tidak ?
·         Apakah ada pilihan untuk melakukan sesuatu ?
·         Apakah ada kehadiran manajemen , atau Anda dapat mengidentifikasi siapa yang bertanggung jawab atas ruang ?
4.      Keramahan
Ini adalah kualitas yang sulit untuk dicapai oleh suatu tempat atau taman, tetapi setelah berhasil mencapai, ruang/ taman ini akan menjadi sebuah fitur jelas. Ketika orang melihat teman-teman, bertemu dan menyapa tetangga mereka , dan merasa nyaman untuk berinteraksi dengan orang asing, mereka akan cenderung merasakan semangat  dari tempat untuk berkumpul dengan komunitas mereka dan tempat yang menumbuhkan jenis kegiatan sosial.

(Photo: Jackson Square, New Orleans, LA)
Pertanyaan yang harus dipertimbangkan Sosialisasi :
·         Apakah ini tempat di mana Anda akan memilih untuk bertemu teman-teman Anda ? Apakah orang lain bertemu teman-teman di sini atau berjalan ke mereka?
·         Apakah orang-orang dalam kelompok ? Apakah mereka berbicara dengan satu sama lain ?
·         Apakah orang-orang tampaknya tahu satu sama lain dengan wajah atau dengan nama ?
·         Apakah orang-orang membawa teman-teman dan kerabat mereka untuk melihat tempat atau apakah mereka menunjuk ke salah satu fiturnya dengan bangga ?
·         Apakah orang-orang tersenyum ? Apakah orang-orang melakukan kontak mata dengan satu sama lain?
·         Apakah orang menggunakan tempat secara teratur dan dengan pilihan ?
·         Apakah campuran usia dan kelompok etnis yang umumnya mencerminkan masyarakat luas?
·         Apakah orang-orang cenderung untuk mengambil sampah ketika mereka melihatnya ?



Taman kota berdasarkan aktifitasnya
Terdapat tiga macam taman kota berdasarkan aktifitasnya, seperti yang telah dijelaskan oleh Suharto (1999:12 – 13) sebagai berikut :
1. Taman untuk rekreasi aktif.
Fungsi ini dapat terlihat apabila di dalam sebuah taman dibangun suatu kegiatan pemakai taman, sehingga pemakai taman secara aktif menggunakan fasilitas didalamnya, sekaligus memperoleh kesenangan, kesegaran, dan kebugaran. Misalnya taman olah raga, aerobic, fitness, camping ground, taman bermain anak, taman pramuka, taman jalur jalan, kebun binatang, danau, pemancingan taman-taman kota dan sebagainya.
2. Taman untuk rekreasi pasif
Taman untuk rekreasi pasif adalah taman yanmg dibentuk agar dapat dinikmati keindahan dan kerindangannya, tanpa mengadakan aktivitas dan kegiatan apapun. Misalnya waduk, hutan buatan, penghijauan tepi kali, jalur hijau, lapangan terbang, dan lainnya.
3. Taman untuk rekreasi aktif dan pasif.
Taman untuk rekreasi aktif dan pasif merupakan taman yang bisa dinikmati keindahan  sekaligus ada fungsi lain dan dapat digunakan untuk mengadakan aktivitas, misalnya taman lingkungan. Taman lingkungan atau community park adalah suatu taman yang dibuat dan merupakan bagian dari suatu pemukiman, selain rumah ibadah, pasar, sekolah, dan lain-lainnya
Fungsi Taman kota
Berbagai fungsi taman yang dapat dirasakan manfaatnya adalah sebagai berikut:
* Fungsi untuk kesehatan
Untuk fungsi ini taman dianalogikan dengan paru-paru manusia bagi sebuah lingkungan. Tanaman pada taman tersebut pada siang hari melangsungkan proses simbiosis mutualisme dengan manusia. Proses pernafasan menusia diperlukan bagi proses asimilasi pada tanaman, begitu pula sebaliknya.
* Fungsi untuk keindahan
Taman yang ditata dengan baik dan dirancang dengan tepat dapat memberikan kesan asri, tenang, nyaman dan menyejukkan. Hal ini diperlukan manusia (terutama di kota-kota besar) sebagai kompensasi dari kesibukan kerja sehari-hari, untuk menggairahkan semangat baru bagi kegiatan selanjutnya.
* Taman sebagai daya tarik
Taman yang ditata di lingkungan sebuah bangunan dengan penataan yang menarik akan merupakan daya tarik dan ciri khas dari bangunan tersebut.
*Taman sebagai penunjuk arah
Penempatan tanaman tertentu pada taman sedemikian rupa dapat menjadi penunjuk arah dan dapat mengarahkan gerak kegiatan di sebuah lingkungan misalnya deretan pohon palem raja di kiri kanan jalan di lingkungan pabrik, deretan cemara lilin di kiri kanan jalan masuk (entrance) bangunan.
* Taman sebagai penyaring debu
Bagi pabrik, kilang minyak atau sektor industri lain yang mempunyai kontribusi pada pencemaran  udara dari cerobong asapnya, pohon-pohon tinggi dapat membantu memperkecil polusi di luar lingkungan.
* Taman sebagai peredam suara
Taman juga  berfungsi sebagai peredam suara, baik dalam lingkungan ke luar atau sebaliknya dapat dibantu dengan menggunakan bukitan kecil yang ditanami dengan tanaman semak atau perdu sehingga getaran suara dapat diredam secara alamiah.
* Taman sebagai peneduh
Penataan taman dengan menggunakan pohon-pohon rindang akan bermanfaat sebagai peneduh untuk areal terbuka seperti tempat parkir, koridor tempat rekreasi, tempat istirahat dan sebagainya.
* Taman sebagai pelestari ekosistem
Dengan hadirnya taman di sekitar bangunan yang terdiri dari berbagai tanaman dan pepohonan akan mengundang serangga atau burung sebagai penyebar bibit, penyilang jenis tanaman, penyerbuk dan sebagainya yang akan berperan sebagai pelestari lingkungan.
* Taman sebagai pencegah erosi
Materi taman berupa tanaman, terutama tanaman penutup tanah seperti rerumputan dapat mencegah pengikisan tanah atau erosi.


MERBABU FAMILY PARK
Merbabu Family Park atau lebih dikenal taman merbabu adalah salah satu taman di Malang, Jawa Timur. Taman yang berada di Jl. Merbabu, Kecamatan Klojen Kota Malang, dekat dengan daerah Ijen ini luasnya mencapai 3.942 m2. Taman tersebut dibuat sebagai bagian dari program Corporate Social Responsibility (CSR) PT Beiersdorf Indonesia melalui bendera NIVEA Cares for Family. PT Beiersdorf Indonesia yang bertempat di Malang, mengaku senang bisa membantu kota ini.
Taman yang bisa dinikmati publik mulai hari ini Minggu (15/6/2014) memiliki fasilitas untuk seluruh keluarga mulai dari anak-anak hingga lansia. Fasilitas tersebut di antaranya, lapangan mini futsal, jogging track, foot therapy, arena bermain anak berpasir, taman bacaan, dan pedestrian untuk difabel. Taman ini juga dilengkapi Wi-Fi serta memiliki 300 lubang biopori yang bisa digunakan untuk menampung air hujan.Keberadaan taman yang dibangun sejak Desember 2013 itu semakin menambah luasan Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang dimiliki Pemkot Malang.
Pada area bermain anak, terdapat beberapa fasilitas bermain seperti ayunan, jungkat-jungkit, perosotan dan bermain pasir di taman ini. Seluruh fasilitas tersebut hadir dalam warna-warna cerah yang menarik perhatian anak. Dalam perawatan taman, PT Beiersdorf bekerjasama dengan dinas pertamanan setempat dan warga sekitar.
Selain krusial untuk menyeimbangkan udara kota, ruang terbukau hijau ini dimanfaatkan sebagai sentra aktivitas seperti berolahraga, bersantai, bermain, atau sekadar menggunakan waktu luang dengan menikmati kesegaran alam, terutama bagi keluarga.
Ketika saya berkunjung ke taman Merbabu ini, tepatnya pada tanggal 12 Oktober 2014, saya rasa taman ini sangat ramai dikunjungi oleh masyarakat Kota Malang. Disana saya melihat anak-anak yang sedang menikmati permainan yang tersedia di taman Merbabu. Menurut Ibu Vivin yang kala itu sedang berkunjung di Taman Merbabu, lokasi taman ini sudah cukup strategis, namun yang kurang yakni tanaman pohon yang memberikan kanopi atau kesejukan sehingga taman cukup panas. Selain taman yang panas, keluhan pengunjung lain seperti Ibu Sulis dan Bapak Karyadi pada taman tersebut belum terdapat kamar mandi dan air wastafel yang mati sehingga kurang memberikan kenyamanan tersendiri bagi pengunjung disamping fasilitas bermain dan olah raga yang cukup banyak.
Kekurangan lain yang dari Taman Merbabu menurut saya yaitu belum adanya pos keamanan dan petugas keamanan sehingga banyak tangan-tangan jahil dan tidak bertanggung jawab mulai merusa taman seperti mencoret-coret tembok. Selain itu terdapat beberapa fasilitas permainan yang terlihat sudah rusak.
Jika dilihat dari kesesuaian Taman Merbabu dengan standart ruang publik, dapat dijelaskan sebagai berikut:
-          Dari segi akses dan hubungan, taman ini sudah memenuh standar, dimana lokasi taman ini cukup strategis, berada di tepi jalan raya, dan interiornya terlihat dari luar. Selain itu di Taman Merbabu juga terdapat tempat parkir yang dijaga oleh tukang parkir.
-          Dari segi kenyamanan dan pemandangan, Taman Merbabu ini kurang memenuhi standar yang mana taman tersebut memberi kesan pertama yang baik, terdapat beberapa fasilitas untuk semua umur atau anak-anak hingga usia lanjut, terdapat beberapa tempat sampah, namun masih kurang memberikan kenyamanan karena cukup panas, tidak adanya kamar mandi dan air wastafel yang mati serta tidak adanya petugas keamanan. Namun disisi lain pengunjung bebas mengambil gambar dan menikmati taman tersebut.
-          Dari segi penggunaan dan kegiatan, taman sudah digunakan dengan baik oleh pengunjung dan masyarakat setempat melalui kegiatan seperti rekreasi keluarga, olah raga, bermain dan lain sebagainya.
-          Dari segi keramahan, pengunjung taman sudah berinteraksi satu sama lain.
Harapan saya kedepannya pihak terkait baik PT. Beiersdorf Indonesia, Pemkot Malang, Dinas PErtamanan ataupun pihak terkait lainnya menambah keamanan pada Taman Merbabu ini serta memperbaiki dan atau menambah fasilitas bermain di Taman Tersebut. Selain itu pengunjung dan warga setempat ikut menjaga dan merawat taman ini tanpa merusak atau mengkotori taman.
Berikut ini adalah beberapa hasil Dokumentasi ketika saya berkunjung ke Taman Merbabu, Malang.

Papan nama taman yang terdapat di depan Taman Merbabu
 
Taman Merbabu jika dilihat dari samping lapangan futsal.








Pengunjung anak-anak hingga dewasa menikmati fasilitas bermain dan olahraga di Taman Merbabu



 Terdapat beberapa fasilitas lain di taman merbabu seperti foot therapy, tempat duduk, jalan, lampu taman dan tempat sampah.

juga terdapat vegetasi alami maupun buatan di taman merbabu

hasil coretan tangan tidak bertanggung jawab di taman merbabu


and this is me on vacation



Tidak ada komentar:

Posting Komentar